Minggu, 01 Februari 2015

RAHASIA JARI TANGAN


Rahasia Jari Tangan Menurut Pandangan Islam



Kenapa panjang kelima jari tangan manusia tidak sama?

Untuk menjawah pertanyaan  ini tidaklah mudah. Tetapi jawaban yang umumnya adalah hal itu diciptakan agar manusia mudah menggengam atau mencengkram sesuatu dalam aktifitas sehari-harinya.

Namun menurut pandangan Islam yang menurut pandangan Alqur'an bahwa rahasia dibalik tinggi rendahnya jari manusia berbeda-beda adalah sebagai TANDA perjalanan peradaban manusia itu sendiri.

Mari kita selurusi bersama-sama:

1. Jari Kelingking (Zaman Nabi Adam as)



Jari kelingking disimpulkan sebagai zaman Nabi Adam as dipahami bahwa bahasa Alqur'an dibaca dimulai dari arah kiri ke kanan. Dan nama Allah yang tercetak di jari kitapun jari kitapun huruf alifnya berada di jari kelingking. Dari situlah di simbolkan bahwa jari kelingking adalah zamannya Nabi Adam as. Karena Nabi Adam as manusia pertama di bumi ini.

2. Jari Manis (Zaman Nabi Idris as)

Ukuran jari manis lebih tinggi dari jari kelingking dengan pengertian bahwa kehidupan yang dijalani manusia pada zaman Nabi Idris as sungguh memiliki peradaban kehidupan yang lebih tinggi dibandingkan dengan peradaban kehidupan pada zaman Nabi Adam as.

Tidak heran juga mengapa sosok Budha yang tergambar duduk di tengah Bunga Teratai melambangkan bahwa masyarakat pada zaman itu sudah mampu melakukan perjalanan sampai ke planet terujung. Yakni Planet Sidratul Muntaha (Teratai tempat berhenti) dan Budha adalah orang yang di duga sebagai sosok Nabi Idris as. Beliau sendiri menjadi simbol miraj bagi kaumnya pada zaman itu.

QS:  50/36:

"Dan berapa banyaknya orang-orang yang telah kami binasakan sebelum mereka yang mereka itu lebih besar kekuatannya dari mereka ini, maka mereka (yang telah binasa) telah pernah menjelajahi di berbagai negeri.."

Ini berarti penemuan-penemuan benda-benda kuno pada zaman kuno namun canggih oleh ilmuwan disebut sebagai bukti kehebatan dan cerdasnya masyarakat zaman dahulu itu secara tidak langsung menggenapi analisa ini.

3. Jari Tengah (Zaman Nabi Nuh as)




Jari tengah lebih tinggi ukurannya dari jari kelingking dan jari manis itu menandakan bahwa kehidupan masyarakat manusia pada zaman Nabi Nuh as adalah puncak peradaban manusia. Dimana segala sendi kehidupan manusia pada zaman itu telah sampai pada titik tertingginya. Namun sayangnya tingginya kemajuan peradaban itu tidak membawa pada arah ketakwaan, akhirnya Allah menghukum mereka masyarakat Zaman Nabi Nuh as dengan mengirimkan banjir yang teramat dasyat. Dari situlah kemudian orang-orang kafir dibinasakan sementara manusia yang selamat (Nabi Nuh as dan ummatnya) berkembang biak kembali dan peradaban manusiapun dimulai dari nol lagi.

Dan Jari Tengah (zaman Nabi Nuh as ) menjadi Batas Tolak Ukur antara dua episode perjalanan kehidupan peradaban manusia. Yaitu ummat sebelum Nabi Nuh as dan ummat setelah Nabi Nuh as.

4. Jari Telunjuk (Zaman Nabi Ibrahim as)




Kelebihan Zaman Nabi Ibrahim as  adalah Allah menjadikan sosok Nabi Ibrahim as sebagai "Bapaknya Para Nabi" karena dari sini beliau dijadikan figur ajaran tauhid bagi orang-orang yang mencari kebenaran. Sebab beliau merupakan orang yang paling berani yang pernah ada dalam menyebarkan agama Allah. Dan dari situlah kenapa Jari Telunjuk disimbolkan dengan Zamannya Nabi Ibrahim as, Karena Jari Telunjuk memang merupakan simbol untuk penyebutan angka 1.

QS:  6/61

"Katakanlah, "Sesungguhnya aku telah di tunjuk oleh Tuhanku jalan yang lurus (yaitu) agama yang benar, agama ibrahim yang lurus.."


Kembali kepertanyaan kenapa jari telunjuk lebih rendah dari jari tengah itu sangatlah jelas memberikan tanda bahwa apa yang ada pada Zaman Nabi Ibrahim as (mulai dari ukuran tubuh manusia, ukuran kepintaran manusia, ukuran kemakmuran manusia) semuanya menjadi menyusut diperkecil oleh Allah dibandingkan dengan Zaman sebelum Nabi Nuh as.

Dan yang sangat nampak adalah ukuran tubuh manusia yang dari masa ke masa terus mengalami penurunan. Hingga akhirnya perjalanan waktu tersebut berlaku dari zaman ke zaman menuju pada zaman Nabi Muhammad saw (jari jempol) zaman sisa-sisa.

5. Jari Jempol (Zaman Nabi Muhammad SAW)


QS: 16/123
"Kemudian kami wahyukan kepadamu (Muhammad) "Ikutilah agama Ibrahim..)

QS:  36/2-4
"Demi Alqur'an yang penuh hikmah"
"Sesungguhnya engkau (Muhammad) salah seorang rasul-rasul"
"Diatas jalan yang lurus".

Jari Jempol (Zaman Nabi Muhammad SAW) adalah jari yang paling pendek dari keempat jari sebelumnya. Menginsyaratkan apa yang ada pada zaman ini merupakan zaman sisa-sisa kehidupan. Segala keberhasilan kita dalam bidang teknologi yang kita sangat banggakan, tetap tidak akan pernah sanggup melampaui apa yang pernah dicapai oleh ummat sebelumnya.

Dalam Alqur'an sering kali menegaskan bahwa jika ummat sebelum kita yang segala sesuatunya lebih tinggi (lebih hebat) saja mampu dibinasakan, apalagi di zaman kita!!! Zaman pengulangan!!!


QS: 56/62
"Dan sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan pertama, maka mengapalah kamu tidak mengambil pelajaran?"

Namun, disamping semua itu janganlah kita berkecil hati, sebab dibalik rendahnya "derajad" di zaman ini (Zaman Penghabisan) Allah tetap Maha Penyayang terhadap mahluk yang bernama manusia. 

Lihatlah betapa Ia mengirimkan Alqur'an kepada Nabi Muhammad saw sebagai kitab ummul ilmu (Ibu Ilmu) sejalan dengan istilah pada Jari Jempol (Ibu Jari).

"Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Alqur'an) kepada hambaNya, agar dia menjadi peringatan bagi seluruh alam". (QS: Al Furkaan : 1)

Semoga artikel Rahasia Jari Tangan Manusia Menurut Pandangan Islam dapat bermanfaat buat kita semua.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Perisai Tauhid Copyright © 2011 -- Modify template created by Perisai Tauhid -- Powered by Blogger