Rahasia Jari Tangan Menurut
Pandangan Islam
Kenapa panjang kelima jari tangan manusia tidak sama?
Untuk menjawah
pertanyaan ini tidaklah mudah. Tetapi jawaban yang umumnya adalah hal itu
diciptakan agar manusia mudah menggengam atau mencengkram sesuatu dalam
aktifitas sehari-harinya.
Namun
menurut pandangan Islam yang menurut pandangan Alqur'an bahwa rahasia dibalik
tinggi rendahnya jari manusia berbeda-beda adalah sebagai TANDA perjalanan peradaban manusia itu sendiri.
Mari kita
selurusi bersama-sama:
1. Jari Kelingking (Zaman Nabi Adam as)
Jari kelingking
disimpulkan sebagai zaman Nabi Adam as dipahami
bahwa bahasa Alqur'an dibaca dimulai dari arah kiri ke kanan. Dan nama Allah
yang tercetak di jari kitapun jari kitapun huruf alifnya berada di jari
kelingking. Dari situlah di simbolkan bahwa jari kelingking adalah zamannya Nabi Adam as. Karena Nabi
Adam as manusia pertama di bumi ini.
2. Jari Manis (Zaman Nabi Idris as)
Ukuran jari manis lebih tinggi dari jari kelingking
dengan pengertian bahwa kehidupan yang dijalani manusia pada zaman Nabi Idris as sungguh memiliki peradaban kehidupan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan peradaban kehidupan pada zaman Nabi Adam as.
Tidak
heran juga mengapa sosok Budha yang
tergambar duduk di tengah Bunga Teratai
melambangkan bahwa masyarakat pada zaman itu sudah mampu melakukan perjalanan
sampai ke planet terujung. Yakni Planet Sidratul
Muntaha (Teratai tempat berhenti) dan
Budha adalah orang yang di duga sebagai
sosok Nabi Idris as. Beliau sendiri menjadi
simbol miraj bagi kaumnya pada zaman itu.
QS:
50/36:
"Dan
berapa banyaknya orang-orang yang telah kami binasakan sebelum mereka yang
mereka itu lebih besar kekuatannya dari mereka ini, maka mereka (yang telah
binasa) telah pernah menjelajahi di berbagai negeri.."
Ini
berarti penemuan-penemuan benda-benda kuno pada zaman kuno namun canggih oleh
ilmuwan disebut sebagai bukti kehebatan dan cerdasnya masyarakat zaman dahulu
itu secara tidak langsung menggenapi analisa ini.
3. Jari Tengah (Zaman Nabi Nuh as)
Jari tengah lebih
tinggi ukurannya dari jari kelingking dan jari manis itu menandakan bahwa
kehidupan masyarakat manusia pada zaman Nabi Nuh as
adalah puncak peradaban manusia. Dimana segala sendi kehidupan manusia pada
zaman itu telah sampai pada titik tertingginya. Namun sayangnya tingginya
kemajuan peradaban itu tidak membawa pada arah ketakwaan, akhirnya Allah
menghukum mereka masyarakat Zaman Nabi Nuh as dengan
mengirimkan banjir yang teramat dasyat. Dari situlah kemudian orang-orang kafir
dibinasakan sementara manusia yang selamat (Nabi Nuh as dan ummatnya)
berkembang biak kembali dan peradaban manusiapun dimulai dari nol lagi.
Dan Jari Tengah (zaman Nabi Nuh as ) menjadi Batas
Tolak Ukur antara dua episode perjalanan kehidupan peradaban manusia. Yaitu
ummat sebelum Nabi Nuh as dan ummat setelah Nabi Nuh as.
4. Jari Telunjuk (Zaman Nabi Ibrahim as)
Kelebihan
Zaman Nabi Ibrahim as adalah Allah
menjadikan sosok Nabi Ibrahim as sebagai "Bapaknya Para Nabi" karena dari sini
beliau dijadikan figur ajaran tauhid bagi orang-orang yang mencari kebenaran.
Sebab beliau merupakan orang yang paling berani yang pernah ada dalam
menyebarkan agama Allah. Dan dari situlah kenapa Jari Telunjuk disimbolkan
dengan Zamannya Nabi Ibrahim as, Karena Jari
Telunjuk memang merupakan simbol untuk penyebutan angka 1.
QS:
6/61
"Katakanlah,
"Sesungguhnya aku telah di tunjuk oleh Tuhanku jalan yang lurus (yaitu)
agama yang benar, agama ibrahim yang lurus.."
Kembali
kepertanyaan kenapa jari telunjuk lebih rendah dari jari tengah itu sangatlah
jelas memberikan tanda bahwa apa yang ada pada Zaman Nabi Ibrahim as (mulai
dari ukuran tubuh manusia, ukuran kepintaran manusia, ukuran kemakmuran
manusia) semuanya menjadi menyusut diperkecil oleh Allah dibandingkan dengan
Zaman sebelum Nabi Nuh as.
Dan yang
sangat nampak adalah ukuran tubuh manusia yang dari masa ke masa terus
mengalami penurunan. Hingga akhirnya perjalanan waktu tersebut berlaku dari
zaman ke zaman menuju pada zaman Nabi Muhammad saw (jari jempol) zaman
sisa-sisa.
5. Jari
Jempol (Zaman Nabi Muhammad SAW)
QS:
16/123
"Kemudian
kami wahyukan kepadamu (Muhammad) "Ikutilah agama Ibrahim..)
QS:
36/2-4
"Demi
Alqur'an yang penuh hikmah"
"Sesungguhnya
engkau (Muhammad) salah seorang rasul-rasul"
"Diatas
jalan yang lurus".
Jari Jempol (Zaman Nabi Muhammad SAW) adalah jari yang paling
pendek dari keempat jari sebelumnya. Menginsyaratkan apa yang ada pada zaman
ini merupakan zaman sisa-sisa kehidupan. Segala keberhasilan kita dalam bidang
teknologi yang kita sangat banggakan, tetap tidak akan pernah sanggup melampaui
apa yang pernah dicapai oleh ummat sebelumnya.
Dalam
Alqur'an sering kali menegaskan bahwa jika ummat sebelum kita yang segala
sesuatunya lebih tinggi (lebih hebat) saja mampu dibinasakan, apalagi di zaman
kita!!! Zaman pengulangan!!!
"Dan
sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan pertama, maka mengapalah kamu
tidak mengambil pelajaran?"
Namun,
disamping semua itu janganlah kita berkecil hati, sebab dibalik rendahnya
"derajad" di zaman ini (Zaman Penghabisan) Allah tetap Maha Penyayang
terhadap mahluk yang bernama manusia.
Lihatlah
betapa Ia mengirimkan Alqur'an kepada Nabi Muhammad
saw sebagai kitab ummul ilmu (Ibu Ilmu) sejalan dengan istilah pada Jari Jempol (Ibu Jari).
"Maha
suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Alqur'an) kepada hambaNya, agar
dia menjadi peringatan bagi seluruh alam". (QS: Al Furkaan : 1)
Semoga
artikel Rahasia Jari Tangan Manusia Menurut
Pandangan Islam dapat bermanfaat buat kita semua.
0 komentar:
Posting Komentar